Saturday, November 3, 2007

Banjir Riau, Kisah Sedih di Akhir Tahun

PEKANBARU : Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Rokanhilir, Riau, sampai saat ini masih terus menggenangi ribuan rumah penduduk. Sementara itu sejumlah pihak di Riau mulai mengulurkan tangannya untuk membantu para korban banjir.

Bupati Rokanhilir, Drs H Thamrin Hasyim ketika dihubungi lewat telepon Rabu (24/11) membenarkan pihaknya telah menerima bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada para korban banjir. "Bantuan itu sudah kami terima dan salurkan kepada para korban," ujarnya.

Dikatakannya, salah satu bantuan itu berasal dari PT Caltex Pacific Indoenesia (CPI) yang langsung diserahkan Vice President Sumatra Light Oil Caltex, Bambang Haryanto di lokasi banjir beberapa waktu lalu.

Perusahaan minyak terbesar di Indonesia itu memberikan bantuan berupa 20 ton beras, 2.000 kardus mie instan dan 5 ton gula pasir. "Dengan adanya bantuan ini diharapkan para korban banjir bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," ujarnya.

Selain memberikan bantuan sembako, PT Caltex juga menyediakan air bersih sebanyak 10 ribu liter per hari yang disebrikan selama dua pekan kepada masyarakat. Adapun penyediaan air bersih ini berguna untuk menghindari masyarakat dari penyakit yang berasal dari air tercemar.

Menurut Thamrin pihaknya juga ikut memberikan bantuan kepada para korban banjir, yakni berupa 80 ton beras, 25 ton gula pasir, 5.000 kardus mie instan. "Dengan bantuan ini masing-masing kelapa keluarga korban banjir akan mendapatkan 25 kilogram beras, 5 kg gula pasir dan satu kotak mie instan," jelasnya.

Meskipun sebagian besar para korban banjir masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing, namun pihak Pemda Rokanhilir telah mendirikan tempat-tempat penampungan sementara. Tempat penampungan ini bisa menampung ratusan kepala keluarga.

Disamping itu, menurut dia, pihaknya telah mendirikan sejumlah posko penanggulangan banjir dan Posko Kesehatan di beberapa tempat, diantaranya di Ujungtanjung dan Rantau Kopar. "Kami berharap masyarakat korban banjir memanfaatkan kehadiran posko ini," ujarnya.

Sementara itu menurut laporan yang diterima Suara Karya diketahui bahwa jumlah warga yang mengungsi akibat banjir ini terus bertambah. Bila sebelumnya baru belasan kepala keluarga yang mengungsi, kini jumlahnya sudah mencapai hampir seratus kepala keluarga.

Camat Tanahputih, Drs Jhon Syaridow mengatakan, sebagian warga memang ada yang bertahan di rumahnya, tapi sebagiannya lagi sudah mengungsi ke tempat aman. Tempat yang menjadi sasaran pengungsiannya antara lain gedung-gedung sekolah, rumah penduduk dan rumah keluarganya.(ak)

No comments: